Ambon, Tabeamaluku.id- PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ambon bergerak cepat mengatasi penumpukan kendaraan yang sempat terjadi beberapa hari lalu di Pelabuhan Ferry Hunimua, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Langkah ini dilakukan demi menjaga kelancaran arus penyeberangan lintas Hunimua-Waipirit.
General Manager (GM) PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ambon, Samsudin Tanassy, menjelaskan bahwa antrean panjang di pelabuhan tersebut terjadi karena terbatasnya armada yang beroperasi.
“Memang betul terjadi antrean di Pelabuhan Hunimua. Waktu itu hanya tiga kapal yang beroperasi, yaitu KMP Inalika, KMP Terubuk, dan KMP Badaleon. Karena itu, saya langsung instruksikan percepatan keberangkatan kapal dan penyesuaian sistem pemuatan agar tidak terjadi penumpukan parah,” ujar Tanassy, kepada awak media, Jumat (18/10/2025).
Menurutnya, pihak ASDP mempercepat jadwal keberangkatan kapal dan menambah trip pelayaran ekstra. Jika biasanya pelayaran terakhir dilakukan sekitar pukul 21.00 WIT dan selesai pukul 23.00 WIT, pada saat itu operasi kapal dilakukan hingga pukul 02.00–03.00 dini hari.
Selain menambah trip, ASDP juga mengaktifkan KMP Samandar melalui izin operasi sementara untuk memperkuat lintasan Hunimua–Waipirit.
“Saya proses izin operasi sementara KMP Samandar agar bisa membantu di lintasan Hunimua–Waipirit. Setelah itu, kapal akan kembali melayani lintasan Wai–Nalahia seperti biasa,” tambah Tanassy.
Dengan tambahan armada tersebut, kini terdapat empat kapal yang beroperasi di lintasan Hunimua–Waipirit. Meski kondisi pelabuhan masih ramai, Tanassy memastikan pola keberangkatan bergilir diterapkan agar arus kendaraan tetap lancar.
Ia juga menyampaikan bahwa dua kapal lainnya, KMP Erana dan KMP Rokatenda, sedang menjalani proses docking atau perawatan rutin. KMP Rokatenda dijadwalkan selesai pada Sabtu (19/10/2025), setelah menjalani uji coba dan sertifikasi dari KSOP dan Dinas Perhubungan.
“Langkah ini kami ambil agar seluruh armada siap beroperasi penuh menjelang November dan Desember, karena saat itu merupakan periode puncak arus penyeberangan Natal dan Tahun Baru,” jelasnya.
Tanassy menegaskan, ASDP Ambon terus menjaga kesiapan seluruh kapal serta menyesuaikan jadwal docking tahun 2026 agar tidak terjadi penumpukan pada lintasan aktif.
“Kami pastikan pelayanan tetap optimal supaya masyarakat dapat menyeberang dengan aman, nyaman, dan lancar,” tutupnya. (E*L)

